Tentang Skizofrenia
Skizofrenia merupakan suatu gangguan kejiwaan kompleks di mana seseorang
mengalami kesulitan dalam proses berpikir sehingga menimbulkan halusinasi,
delusi, gangguan berpikir dan bicara atau perilaku yang tidak biasa (dikenal
sebagai gejala psikotik). Karena gejala ini, orang dengan skizofrenia
dapat mengalami kesulitan untuk berinteraksi dengan orang lain dan mungkin
menarik diri dari aktivitas sehari-hari dan dunia luar.
Konsep
Saat Ini tentang Hidup dengan Skizofrenia
Skizofrenia secara
harfiah bukan berarti ‘jiwa yang terpisah’ (schizein = terpisah; phrenia =
jiwa), tetapi orang dengan skizofrenia dapat melihat dunia dengan cara yang
berbeda dari orang di sekitar mereka. Mereka bisa mendengar/melihat/menghidu
(mencium bau)/merasakan hal yang tidak dialami oleh orang lain (halusinasi),
misalnya mendengar suara (yang cenderung menjadi halusinasi yang paling umum).
Mereka mungkin memiliki keyakinan yang tak tergoyahkan dalam hal yang tidak
benar (delusi), misalnya bahwa orang membaca pikiran mereka, mengendalikan
pikiran mereka atau berencana menyakiti mereka. Ketika dunia mereka
kadang-kadang tampak menyimpang akibat halusinasi dan delusi, orang dengan
skizofrenia dapat merasa takut, cemas dan bingung. Mereka bisa menjadi begitu kacau
sehingga mereka dapat merasa takut sendiri dan juga dapat membuat orang di
sekitar mereka takut.
Di masa lalu, ada
pandangan yang diperdebatkan tentang skizofrenia, dimana orang dipandang
sebagai si 'sakit' atau si 'sehat'. Namun, baru-baru ini pandangan telah
bergeser ke konsep spektrum 'kesehatan' dari sakit akut, melalui berbagai
tingkat dalam fungsi sampai 'sehat'. Ini berarti bahwa pasien dengan
skizofrenia dapat mengalami perbaikan, dalam hal belajar untuk mengatasi
gangguan, dan mencapai atau mendapatkan kembali tingkat fungsi sehari-hari yang
sesuai untuk mereka sebagai individu. Ada berbagai hal yang dapat membantu
proses ini, dan pemulihan mereka akan bervariasi dari individu ke individu.
Terapi memainkan
peranan penting pada sebagian besar orang dengan skizofrenia. Selain terapi
dengan obat, pembelajaran mengenai bagaimana menghadapi skizofrenia melalui
terapi wicara juga dapat membantu dan kelompok pendukung merupakan sumber
informasi berharga yang berguna.
Bagi sebagian orang,
lukisan, puisi atau seni kreatif lainnya adalah alat fundamental untuk membantu
mereka mendapatkan kembali keseimbangan dalam hidup mereka. Beberapa orang lain
menganggap bahwa olahraga dan tetap bugar sangat penting untuk menjaga perasaan
sejahtera mereka. Bagi banyak orang, kombinasi obat dengan pendekatan lain
memungkinkan mereka untuk memulai proses perbaikan dan supaya tetap sehat.
Orang dengan
skizofrenia dapat mengalami gangguan yang cukup besar dalam kehidupan mereka.
Keluarga dan teman juga bisa sangat terpengaruh akibat penderitaan melihat efek
dari kondisi dan permasalahan dalam mendukung pasien. Hal ini bisa jadi masalah
yang pelik bagi anggota keluarga, khususnya ketika mereka mengingat bagaimana
seseorang itu sebelum mereka menjadi sakit.
Meskipun skizofrenia dapat
menyusahkan dan menakutkan, itu tidak berarti bahwa orang dengan penyakit ini
tidak dapat memiliki kualitas hidup yang baik dan mungkin untuk dipekerjakan.
Sama seperti orang lain yang memiliki penyakit jangka panjang atau berulang,
orang dengan skizofrenia dapat belajar untuk mengelola kondisi mereka dan
melanjutkan kehidupan mereka.
Berapa Banyak Orang yang Menderita Skizofrenia?
Skizofrenia terjadi di seluruh dunia. Penyakit
ini mempengaruhi sekitar 1% orang semasa hidup mereka dan angka penyakit sangat
mirip dari negara ke negara.
Apa yang kita Ketahui tentang Gangguan Jiwa dan
Skizofrenia?
Tanda pertama dari
skizofrenia biasanya muncul saat masa remaja atau awal masa dewasa, tetapi
tanda tersebut juga telah diketahui muncul pada orang di atas 40 tahun. Laki-laki maupun
wanita memiliki risiko menderita skizofrenia. Gejala pada pria cenderung muncul
di usia yang lebih muda daripada wanita. Gejala skizofrenia bervariasi dari satu orang
ke orang lain, tetapi secara umum dikategorikan menjadi:
Gejala positif (misalnya
halusinasi, delusi, pemikiran kacau, dan gelisah) yang biasanya tidak ada pada
orang sehat dan dianggap 'ada' sebagai akibat dari gangguan tersebut. Gejala negatif dapat dilihat
sebagai perilaku yang 'hilang' (misalnya kurang: dorongan atau inisiatif,
respon emosional, antusiasme, interaksi sosial).5 Kebanyakan
orang memiliki kemampuan psikologis tersebut tetapi orang dengan skizofrenia
mengalami beberapa derajat penurunan.
Gejala afektif yang dapat
mempengaruhi suasana hati – seperti pikiran depresi, kecemasan, kesepian atau
ide bunuh diri. Gejala kognitif meliputi masalah dengan konsentrasi dan memori misalnya
kurangnya perhatian, kelambatan pikiran, kurangnya tilikan (pemahaman &
penerimaan) mengenai penyakit.
Pasien dengan
skizofrenia mungkin mengalami gangguan fungsi dalam satu atau lebih bidang
kegiatan hidup yang penting seperti hubungan antarpribadi, pekerjaan atau
pendidikan, kehidupan keluarga, komunikasi, dan perawatan diri.
Kebanyakan orang
dengan skizofrenia mengalami beberapa episode psikotik (masa dimana gejala
positif lebih relevan) selama hidup. Gejala positif biasanya bervariasi dari
waktu ke waktu dan mungkin memburuk selama masa kekambuhan dan membaik ketika
sedang remisi. Orang dengan skizofrenia dapat menjalani hidup yang secara
relatif normal diantara episode psikotik, tampak sehat dan stabil secara
emosional, meskipun gejala negatif sering muncul setelah episode pertama dan
dapat menetap untuk waktu yang lama dan memburuk setelah itu. Suatu pola
berkelanjutan atau berulang dari penyakit ini dikenal sebagai skizofrenia
kronis. Kebanyakan orang dengan skizofrenia akan memerlukan terapi jangka
panjang untuk mengatasi gangguan, yang umumnya akan mencakup penggunaan obat.
Lebih Dalam tentang Skizofrenia.
Tidak ada penyebab
tunggal skizofrenia. Seperti penyakit kronis umum lainnya, seperti diabetes dan
penyakit jantung, berbagai faktor secara bersama-sama diperkirakan memberikan
kontribusi untuk berkembangnya skizofrenia.
Apa
Saja Penyebab Skizofrenia?
Faktor genetik dan
lingkungan atau cedera otak sekitar masa kelahiran mungkin berperan. Masing-masing
faktor ini diyakini akan meningkatkan risiko bagi individu tertentu untuk
mengalami gejala psikotik, yang bisa dipicu oleh sejumlah peristiwa kehidupan
dan situasi yang berbeda, seperti efek isolasi sosial dan stres, khususnya di
sekitar awal masa dewasa. Narkoba, termasuk ganja, juga telah dikaitkan dengan
pemicu terjadinya skizofrenia dan gejala psikotik sementara.
Ahli jiwa (Psikiater)
sepakat bahwa gejala skizofrenia merupakan akibat dari masalah dalam mengirim,
dan memproses informasi dalam otak [Pedoman Klinis APA, 2004]. Masalah ini
terjadi saat komunikasi normal antara sel-sel saraf otak yang terjadi akibat
pelepasan bahan kimia tidak bekerja seperti seharusnya.
Dapatkah Skizofrenia
Dicegah?
Meskipun skizofrenia
tidak dapat dicegah, jumlah frekuensi seseorang mengalami gejala skizofrenia
(dikenal sebagai 'episode psikotik') dapat dikontrol dan seharusnya menjadi lebih
jarang dengan terapi yang tepat.
Berbagai
Terapi
Bagi
sebagian besar orang dengan skizofrenia, obat sangat penting untuk mengatasi
gejala skizofrenia. Meskipun orang dengan skizofrenia
relatif bebas dari gejala psikotik mereka, banyak yang masih mengalami masalah
dalam berurusan dengan kehidupan sehari-hari yang mungkin mencakup kesulitan
dalam berkomunikasi dengan orang di sekitar mereka, pengambilan keputusan,
motivasi, perawatan diri dan membina atau menjaga hubungan dengan orang lain.
Karena skizofrenia
umumnya terjadi pada awal masa dewasa, pada saat dimana orang mengembangkan
keterampilan sosial mandiri dan merasa bagaimana mereka 'cocok' di dunia
sekitar mereka, ini adalah usia yang penting untuk dipertimbangkan dan
psikoterapi mungkin bermanfaat.
Mencegah
Kekambuhan
Karena
kekambuhan lebih mungkin terjadi jika obat antipsikotik dihentikan atau tidak
digunakan secara rutin, maka sangat penting bagi orang dengan skizofrenia untuk
sepakat dengan dokter mereka dan keluarga mengenai rencana terapi dan
pencegahan kekambuhan yang cocok untuk mereka.
Hal ini penting untuk
mendapatkan dukungan supaya individu dapat meneruskan rencana yang disepakati
nantinya. Jika menggunakan obat minum, penting untuk menggunakan obat yang
diresepkan pada dosis yang tepat dan waktu yang tepat setiap hari, menghadiri
pertemuan di klinik dan mengikuti prosedur perawatan lainnya dengan cermat.
Jika menggunakan suntikan kerja panjang, penting untuk menghadiri pertemuan di
klinik sehingga obat digunakan pada waktu yang tepat setiap bulan.
Meski mungkin hal ini
sulit, ada strategi dan terapi yang dapat sangat meningkatkan hasil untuk
menuju kualitas hidup yang lebih baik. Selama kekambuhan orang suka menyendiri,
memiliki perasaan melambung dan merasa kalau orang di sekitar mereka tidak
mampu memahami apa yang sedang terjadi. Kemampuan seseorang untuk membedakan
ide tentang realitas antara mereka dan orang lain juga mungkin berkurang. Orang
mengetahui ketika mereka menjadi sakit lagi – tapi tidak selalu mampu berbuat
sesuatu. Teman dan kerabat sering dapat membantu dalam memperhatikan tanda
peringatan awal kekambuhan. Beberapa contoh dari tanda ini mungkin berupa
kurang tidur, kurang makan, menjadi lebih gugup, cemas atau lebih 'waspada',
tidak mampu bangun atau tidak mampu berkonsentrasi sebaik biasanya. Jika gejala
ini dapat ditangani dari awal sangat mungkin bahwa orang tersebut akan membaik
lebih cepat dan bisa melanjutkan hidup mereka.
Menjadi
Lebih Baik
Skizofrenia
dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang, termasuk keadaan sosial dan keuangan
mereka, dalam berbagai cara.
Gejala psikotik dari
skizofrenia dan gangguan yang dapat mereka akibatkan pada kehidupan sehari-hari
individu adalah jelas, tetapi sering kesehatan fisik mereka juga dapat
terpengaruh. Tujuan terapi dan pemulihan adalah untuk mengurangi atau
menghentikan gejala sehingga memungkinkan individu untuk terlibat dalam
kegiatan sehari-hari dan mengurangi jumlah kekambuhan. Dengan bantuan obat
antipsikotik dan terapi lainnya, gejala skizofrenia seringkali dapat diatasi
sedemikian rupa sehingga akan memungkinkan orang dengan skizofrenia untuk
kembali ke aktivitas sehari-hari mereka. Ada banyak langkah yang bisa diambil
oleh orang dengan skizofrenia untuk membantu meningkatkan kesejahteraan mereka
secara keseluruhan.
Kesehatan Fisik dan
Kesejahteraan
Orang yang mengalami
skizofrenia mungkin menderita konsekuensi dari perubahan gaya hidup, seperti
merokok yang lebih sering, yang dapat mengakibatkan komplikasi kesehatan fisik
yang serius termasuk masalah jantung, penyakit pernapasan dan peningkatan
infeksi secara umum.
Masalah ini dapat
menjadi lebih buruk jika orang mengkonsumsi alkohol dengan kadar tinggi,
terlibat dalam penggunaan obat terlarang, memiliki pola makan yang buruk,
kurang berolahraga, memiliki perawatan diri dan kebersihan pribadi yang buruk,
dan tempat tinggal yang tidak layak. Perubahan gaya hidup dan efek samping obat
dapat menyebabkan orang dengan skizofrenia mengalami kenaikan berat badan,
menimbulkan masalah yang terkait dengan obesitas.
Obesitas sendiri bisa
memiliki dampak besar pada kesehatan fisik, seperti peningkatan risiko penyakit
jantung atau diabetes. Oleh karena itu dianjurkan bahwa seseorang dengan
skizofrenia harus menjalani pemeriksaan fisik tahunan. Mereka mungkin juga
perlu dukungan dari ahli gizi, penanggulangan penyalahgunaan obat dan alkohol,
perawatan kaki, dokter gigi dan informasi promosi kesehatan umum lain.
Melalui dukungan
perawatan kesehatan dan sosial yang baik, maka risiko fisik terkait
skizofrenia, termasuk efek samping dari terapi dan perubahan gaya hidup, dapat
dikurangi.
Skizofrenia dapat
secara dramatis mengubah kehidupan baik pasien dan mereka yang dekat dengannya
atau terlibat dalam pengasuhannya. Bagi mereka yang terlibat dalam
pengasuhan orang dengan skizofrenia, mungkin sulit untuk berurusan dengan
episode psikotik dan gejala positif dan negatif yang dialami pasien. Merawat
teman dekat atau saudara yang mengalami skizofrenia dapat menjadi pekerjaan
penuh waktu. Hal ini membuatnya sangat sulit untuk menggabungkan pengasuhan
mereka dengan pengasuhan untuk anggota keluarga yang lain dan karir. Pengasuh
mungkin juga mengalami perasaan kehilangan dan kesedihan yang luar biasa yang
dapat mengganggu keluarga, aktivitas sosial atau pekerjaan mereka.
Dukungan
Anggota keluarga sangat penting bagi orang
dengan skizofrenia karena dukungan keuangan, emosional dan sosial yang dapat
mereka berikan. Ini bisa berupa bantuan praktis dalam kegiatan rumah tangga
seperti membersihkan, memasak dan kebersihan pribadi, menemani mereka ke dokter
atau memotivasi mereka untuk melanjutkan terapi mereka sesuai dengan yang sudah
diresepkan. Dengan terus berobat dan mengunjungi dokter secara teratur,
pasien dapat mengontrol banyak gejala psikotik sehingga dapat melanjutkan
kehidupan sehari-hari normal mereka.
Tinggal dalam
Keluarga
Pasien dengan skizofrenia yang memiliki
dukungan keluarga sering mendapatkan keterampilan hidup (berfungsi) yang lebih
baik dibandingkan mereka yang terisolasi. Bahkan mereka yang hidup sendiri akan
masih perlu dukungan dari keluarga dan teman. Sebuah lingkungan yang stabil
dapat membantu pasien mempertahankan terapi dan tetap menjaga komunikasi secara
rutin dengan dokter mereka dan tenaga kesehatan
0 komentar:
Posting Komentar